I. Tujuan
a. Menentukan konsentrasi total kation di dalam air alami
b. Memahami Prinsip-prinsip reaksi pertukaran kation
c. Memahami faktor-faktor  yang mempengaruhi reaksi pertukaran kation
II. Teori
Kromatografi
 penukar kation merupakan metode yang tepat untuk mengukur total kation 
atau anion di dalam larutan berair. Jika air dilewatkan melalui kolom 
penukar kation dengan resin H+, maka kation-kation di dalam air akan 
akan menghalangi pertukaran dengan ion H+ dari resin. Ion hydrogen yang 
dibebaskan dihitung melalui titrasi dengan standar alkali. Di dalam 
analisis air dikenal satuan “keasaman mineral ekivalen” (sma) yang 
menyatakan konsentrasi total kation sebagai ppm dari CaCO3 (mg CaCO3 
perliter air) (Tim Labor Kimia Fisika, 2010)
Resin penukar ion 
merupakan salah satu metoda pemisahan menurut perubahan kimia. Resin 
penukar ion ada dua macam yaitu resin penukar kation dan resin penukar 
anion. Jika disebut resin penukar kation maka kation yang terikat pada 
resin akan digantikan oleh kation pada larutan yang dilewatkan. 
Begitupun pada resin penukar anion maka anion yang terikat pada resin 
akan digantikan pleh anion pada larutan yang dilewatkan ( Wahono,2007 ).
 
Prinsip dari percobaan ini adalah mengganti atau mempertukarkan 
ion yang terikat pada polimer pengisi resinnya dengan ion yang 
dilewatkan. Selain itu jangan melakukan kesalahan ataupun kecerobohan 
sehingga dapat merusak peralatan yang digunakan ( Wahono,2007 ). 
Pengertian Penukar Ion 
Penukar
 ion dapat berupa suatu zat dan penukar itu sendiri adalah zat padat 
tertentu yang dapat membebaskan ionnya kedalam larutan ataupun 
menggantikan ion lain dari ion larutan. Berupa butiran, biasa disebut 
resin yang tidak larut dalam air. Dalam strukturnya, resin ini mempunyai
 gugus ion yang dapat dipertukarkan. Contoh : pengolahan air dengan 
penukaran ion untuk produksi uap didalam sebuah ketel uap. Air umumnya 
mengandung ion kalsium. Karena terjadi penguapan,konsentrasi kapur 
didalam ketel akan meningkat sehingga menimbulkan kerak. Kerak ini akan 
menyebabkan pemborosan bahan bakar,karena menghambat panas. Oleh karena 
itu kadar kapur harus seminimal mungkin. Salah satu caranya adalah 
dengan penukar ion dengan penukar resin yang mengandung gugus natrium. 
Air dilewatkan ke dalam tumpukan butiran resin. 
Alat penukar ion organik banyak sekali digunakan pada industri-industri. Dan hanya terbagi menjadi dua macam yaitu : 
a. Resin Penukar Kation 
Adalah
 resin yang akan menukar atau mengambil kation dari larutan. Apabila 
yang dialirkan larutan garam, MX kedalam buret yang telah berisi resin 
penukar kation, maka akan terjadi suatu reaksi pertukaran : 
MX (aq) + Res-H → HX (aq) + Res- M
b. Resin Penukar Anion 
Adalah
 resin yang akan menukar dan mengambil anion dari larutan. Apabila 
dialirkan suatu larutan dalam buret yang telah berisi resin penukar 
anion, maka akan terjadi suatu reaksi penukaran : 
MX (aq) + Res-H → H2O (aq) + Res-X 
Resin
 penukar anion yang positif adalah gugus yang dapat terionisasi 
memberikan ionnya, misalnya penukar anion amkuartener, merupakan penukar
 anion yang sangat kuat, sedangkan resin penukar anion basa lemah yang 
mengandung gugus ion. Baik penukar anion maupun penukar kation dapat 
dianggap sebagai resin suatu senyawa asam atau basa yang tidak larut dan
 dapat berreaksi sebagai asam atau basa. Tetapi bagian yang terikat pada
 struktur atomnya tidak dapat lepas. 
Ion yang dapat menggantikan 
muatannya dengan ion disebut counter ion, digunakan untuk penukar kation
 dalam kation dan penukar anion dalam anion. Tipe penukar ion dalam 
suatu reaksi tertentu, misalnya resin asam salah satu caranya adalah H+ 
atau muatan lain yang sama muatannya, penukar ion kita pilih sedemikian 
rupa sehingga ion yang digantikan adalah H+ atau OH-. 
Dalam 
pertukaran ion, suatu larutan resin dibiarkan mengalir melewati suatu 
susunan bahan yang terbuat dari butiran zeolit atau suatu resin 
pertukaran ion. Ion-ion dalam larutan menjadi terikat pada bahan itu dan
 kemudian menggeser ion yang sama tandanya. Pertukaran ion digunakan 
dalam pelunakan ion. Pertukaran ion dalam desalinasi adalah sebagian 
pasangan dari salah satu proses lain. 
Resin pertukaran ion 
organik menunjukkan sifat-sifat yang menguatkan untuk tujuan-tujuan 
pemisahan. Untuk memisahkan ion sering digunakan resin penukar anion, 
hal ini disebabkan pada kondisi tertentu ion-ion logam dapat membentuk 
senyawa komplek anion dengan ciri-cirinya ion yang bermuatan negatif, 
dan memiliki pasangan ion yang dapat disumbangkan untuk membentuk ikatan
 koordinasi yang baik ( Hiskia, 1994 ). 
Resin penukar ion 
merupakan suatu polimer dengan berat molekul yang cukup tinggi dan 
memiliki gugus-gugus tertentu . Resin penukar kation mengandung gugus 
karboksilat, sufanoat, fenolat atau gugus lain dan sejumlah kation 
ekivalen. Resin penukar kation mengandung kation bebas yang dapat 
dipertukarkan dengan kation dalam suatu larutan. resin penukar kation 
dapat dipertukarkan dengan kation lain, seperti reaksi:
2(Res. SO3-)H+ + Na+(lar) —–> 2(Res. SO3-)Na+ + H+(lar)
Dalam
 reaksi diatas, kation H dapat ditukar dengan kation Na secara ekivalen.
 Pertukaran ion terjadi secara stoikiometri deimana setiap satu ion H 
diganti oleh satu ion Na. Sedangkan dua atom H diganti dengan satu ion 
Ca(II) dan seterusnya. Ion yang dapat ditukar merupakan ion lawan yang 
tidak terikat dengan kuat pada matrik polimer.
Apabila larutan NaCl dialirkan melalui kolom resin penukar kation, maka dapat terjadi peristiwa:
NaCl + H-Res —–> Na-Res + HCl
Reaksi
 kesetimbangan di atas menunjukkan bahwa H-Res menggambarkan resin dalam
 lingkar hidrogen. Dari reaksi tersebut terlihat bahwa jumlah ion Na+ 
diganti dengan jumlah ion H+ setara dengan jumlah Na+ tersebut. 
Kesimpulannya adalah bahwa meskipun dimasukkan larutan NaCl, larutan 
yang keluar adalah HCl.
Jumlah NaCl yang dapat diubah menjadi HCl,
 tergantung pada kapasitas resin dan jumlah resin yang terdapat dalam 
kolom. Apabila resin mencapai batas kapasitas penukaran, arah reaksi 
dapat dibalik (seperti diatas) yang disebut dengan proses regenerasi.
Resin
 penukar kation dapat dibagi menjadi dua yaitu asam kuat dan asam lemah.
 Resin penukar kation asam kuat misalnya yang mengandung gugus sulfanoat
 sehingga atom H dapat diganti oleh atom Na dari NaCl. Resin penukar 
kation asam lemah mengandung gugus karboksilat yang memerlukan larutan 
dengan pH>7 untuk dapat mengganti atom H.
III. Alat dan Bahan
a.  Peralatan yang digunakan
1. Kolom penukar kation      1 buah
2. Erlemeyer 250 ml               3 buah
3. Erlemeyer 50 ml                 1 buah
4. Pipet tetes                           3 buah
5. Gelas ukur 10 ml                 1 buah 
6. Gelas ukur 50 ml                 1 buah
7. Gelas ukur 100 ml               1 buah
8. Beaker glass 250 ml            2 buah
9. Spatula                                 2 buah
10. Statip                                   2 buah
11. Corong kaca                        1 buah
12. Botol semprot                      1 buah
13. Batang pengaduk                 1 buah
14. Labu ukur 25 ml                  1 buah
15. Labu ukur 50 ml                  1 buah
16. Labu ukur 250 ml                1 buah
17. Labu ukur 500 ml                2 buah
b. Bahan Kimia yang digunakan
1. Resin penukar kation
2. NaOH 0,002 N
3. HCl 2 N dan 0,02 N
4. Indikator Phenil Phtalein
5. Indikator Methyl orange
Tidak ada komentar:
Posting Komentar