Minggu, 23 Oktober 2011

MENGAPA FACEBOOK DILARANG???

Ketika berjalan-jalan di sebuah maLL saya mendapati sebuah majaLah yang menarik. Majalah tersebut menceritakan bahwa Facebook adalah sebuah situs jaringan sosial yang berkembang sangat pesat yang bahkan telah menyaingi dan melejit di depan menjauhi para pendahulunya seperti Friendster dan My Space. Facebook sendiri dibangun tahun 2004, tahun yang sama saat saya pertama kali mendaftar Friendster.

Facebook di bangun oleh seorang anak muda Amerika yang kuliah di Harvard. Gak bisa kebayang kan, kenapa orang yang lahir nya jauh di bawah anda malah bisa mengubah kehidupan dunia, khususnya dalam bidang jaringan situs sosial. Sebagai pemuda Indonesia saya juga ingin menyainginya, analoginya kalau dia bisa, kita juga bisa kan ?. Namun sayang saya memiliki banyak sekali keterbatasan. Selain keterbatasan mental :P juga fakta bahwa biaya internet di Indonesia masih tergolong mahal. Btw, saya juga mendapat informasi kalau Indonesia sedang menjalani kerja sama pembangunan kabel serat optik di bawah laut yang menghubungkan Indonesia dengan Hongkong. Yang konon dapat mempercepat dan mempermurah akses internet di Indonesia. Proyek itu rencana nya selesai tahun 2012. (Informasi ini juga saya dapat dari majalah di toko buku itu lho. Majalah Bisnis kalau gak salah.)

Budi anduk : “Loh kok ceritanya merembet-rembet sampai sini. Katanya mau cerita kenapa Facebook dilarang.”
Topan : “Oh iya ya, aku kok jadi lupa. Emang gimana ceritanya ?.”
Budi anduk : “Hyaaaa.. ha ha haiii..”
Topan : “Oke mas Budi saya lanjutkan ceritanya…..”

Sampai mana ya tadi, oh iya..
Facebook dilarang bukan sama pemerintah kok, tapi sama kebijakan sebagian kantor-kantor yang ada di Indonesia. Direksi kantor menganggap Facebook dapat mengurangi kinerja dan produktivitas di karenakan di meja kerjanya para pegawai justru asyik bermain-main dengan Facebook dibanding berkonsentrasi dan fokus pada pekerjaannya.
Tapi menurut saya, sebenarnya tergantung orang nya dan jenis pekerjaannya juga sih. Saya tanya sama teman saya nyatanya justru di malah males buka Facebook di kantornya, katanya sih “Kerja ya kerja, main ya main.” Ga bisa yang namanya “Bekerja sambil bermain”. Seperti slogannya majalah Bobo ya ?, eh bukan, itu kan “Bermain sambil belajar.” Katanya temen saya juga, bahwa tidak ada kebijakan untuk dilarang membuka Facebook di kantor. Mungkin belum aja kale, atau mungkin Direktur perusahannya yang gaptek. :P

Anyway, di Indonesia saya belum pernah mendengar seorang pekerja kantoran di pecat gara-gara Facebook. Tapi di perusahaan Cisco di Amerika hal ini pernah terjadi. Dia menulis di status halaman Facebook nya kalau bos dimana ia bekerja sungguh menyebalkan, dan kalau boleh milih ia ingin keluar saja dari perusahan itu. Keesokan harinya, doanya terkabul, ia mendapat peringatan yang berbuah pemecatan pada dirinya.

Topan : “Hal ini memberikan pelajaran pada kita, berhati-hatilah menulis update status Facebook Anda.
Budi sabun : “Facebook apa an sih ?”
Topan : “Hyaaa.. ha ha haiii.”

Hmm.. sekarang saya akan bercerita manfaat Facebook di lihat dari sudut pandang saya yang seorang mahasiswa semester 12 yang sedang ngerjain skripsi dan kok gak lulus-lulus. ( Loh kok malah curhat :P ).
Bagi saya seperti kebanyakan orang pada umumnya, manfaat Facebook adalah media dimana saya dapat menemukan teman-teman lama saya yang lucu-lucu dan temen-teman baru yang unik. Namun bagi saya pribadi yang saya rasakan, manfaat menggunakan Facebook adalah ia dapat menemani saya saat sedang sendirian. Saat sedang santai dan butuh teman. Saat saya gak bisa tidur. Tinggal koneksikan aja handphone butut saya ke Facebook, saya mungkin bisa ketawa-ketawa sendiri.

Lalu apa jawaban para profesional menanggapi manfaat Facebook. (Bukan jawaban pemuda bego seperti di atas). Manfaat Facebook untuk pebisnis atau pemilik blog ternyata sangat banyak. Salah satunya adalah menciptakan Brand Awareness (Pengenalan produk). Manfaat lainnya adalah berguna untuk SEO (Search Engine Optimizer) atau meningkatkan trafik ke blog kita.

Budi ciduk : “Bagi pemuda bego seperti saya, hal ini tidak begitu berpengaruh, lagian saya juga tidak punya blog.
Topan : “Weww.. bego kok bangga. Emang blog apa an sih.”
Ari buntung : “Blog itu boyband jadul, itu lho New Kid On The Blog.”
Topan, Budi ciduk dan kebo di sawah : “Hyaaaaa…. ternyata ada yang lebih bego dari kita ya.. Hehehe…”

Dan faktanya bukan hanya itu saja, Facebook bisa juga buat jualan. Sebagai contoh misalnya Anda adalah seorang penjual baju distro atau pengusaha telur bebek, dan mempunyai account di Facebook dan kemudian menceritakan tentang produk anda, maka besar kemungkinan teman atau orang yang ada dalam Network atau jaringan Anda akan tertarik untuk membeli.
Dan satu fakta lagi beranggapan bahwa trafik di Google telah menurun ketimbang Facebook dalam data pencarian, orang sekarang lebih cenderung menggunakan facebook dalam melakukan pencarian.
Pertanyaannya adalah : Akan kah Google membeli Facebook seperti yang dilakukannya kepada YouTube, Flickr dan perusahaan-perusahaan besar lainnya. Kita tunggu saja di episode berikutnya…

Itu manfaat Facebook menurut saya, bagaimana dengan anda?
Oli Anda Topan juga kan ? :P

VISKOSITAS CAIRAN SEBAGAI FUNGSI TEMPERATUR

I. TUJUAN
1.Menentukan viskositas cairan dengan metode Oswald.
2.Mempelajari pengaruh temperature terhadap viskositas cairan.
3.Mengetahui hubungan antara viskositas dengan fluiditas waktu alir dari cairan

II. LANDASAN TEORI
Fluida, baik zat cair maupun zat gas yang jenisnya berbeda memiliki tingkat kekentalan yang berbeda. Viskositas alias kekentalan sebenarnya merupakan gaya gesekan antara molekul-molekul yang menyusun suatu fluida. Jadi molekul-molekul yang membentuk suatu fluida saling gesek-menggesek ketika fluida tersebut mengalir. Pada zat cair, viskositas disebabkan karena adanya gaya kohesi (gaya tarik menarik antara molekul sejenis). Sedangkan dalam zat gas, viskositas disebabkan oleh tumbukan antara molekul.( Bird,T. 1993)
Fluida yang lebih cair biasanya lebih mudah mengalir, contohnya air. Sebaliknya, fluida yang lebih kental lebih sulit mengalir, contohnya minyak goreng, oli, madu .Hal ini bisa dibuktikan dengan menuangkan air dan minyak goreng di atas lantai yang permukaannya miring. Pasti air ngalir lebih cepat daripada minyak goreng atau oli. Tingkat kekentalan suatu fluida juga bergantung pada suhu. Semakin tinggi suhu zat cair, semakin kurang kental zat cair tersebut. Misalnya ketika ibu menggoreng paha ikan di dapur, minyak goreng yang awalnya kental menjadi lebih cair ketika dipanaskan. Sebaliknya, semakin tinggi suhu suatu zat gas, semakin kental zat gas tersebut.( Bird,T. 1993)
Perlu diketahui bahwa viskositas alias kekentalan cuma ada pada fluida riil (rill = nyata). Fluida riil/nyata tuh fluida yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari, seperti air, sirup, oli, asap knalpot, dan lainnya. Fluida ril berbeda dengan fluida ideal. Fluida ideal sebenarnya tidak ada dalam kehidupan sehari-hari. Fluida ideal hanya model yang digunakan untuk membantu kita dalam menganalisis aliran fluida (fluida ideal ini yang kita pakai dalam pokok bahasan Fluida Dinamis). Mirip seperti kita menganggap benda sebagai benda tegar, padahal dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya tidak ada benda yang benar-benar tegar/kaku. Tujuannya sama, biar analisis kita menjadi lebih sederhana.( Bird,T. 1993)
Satuan Sistem Internasional (SI) untuk koofisien viskositas adalah Ns/m2 = Pa.s (pascal sekon). Satuan CGS (centimeter gram sekon) untuk si koofisien viskositas adalah dyn.s/cm2 = poise (P). Viskositas juga sering dinyatakan dalam sentipoise (cP). 1 cP = 1/100 P. Satuan poise digunakan untuk mengenang seorang Ilmuwan Perancis, almahrum Jean Louis Marie Poiseuille.
1 poise = 1 dyn . s/cm2 = 10-1 N.s/m2
Fluida Temperatur (o C) Koofisien Viskositas
Air 0 1,8 x 10-3
20 1,0 x 10-3
60 0,65 x 10-3
100 0,3 x 10-3
Darah (keseluruhan) 37 4,0 x 10-3
Plasma Darah 37 1,5 x 10-3
Ethyl alcohol 20 1,2 x 10-3
Oli mesin (SAE 10) 30 200 x 10-3
Gliserin 0 10.000 x 10-3
20 1500 x 10-3
60 81 x 10-3
Udara 20 0,018 x 10-3
Hidrogen 0 0,009 x 10-3
Uap air 100 0,013 x 10-3
Setiap zat cair mempunyai karakteristik yang khas, berbeda satu zat cair dengan zat cair yang lain. Salah satunya adalah viskositas. Viskositas merupakan tahanan yang dilakukan oleh suatu lapisan fluida terhadap suatu lapisan lainnya. Sifat viskositas ini dimiliki oleh setiap fluida, gas, atau cairan. Viskositas suatu cairan murni adalah indeks hambatan aliran cairan. Aliran cairan dapat dikelompokan menjadi dua yaitu aliran laminar dan aliran turbulen. Aliran laminar menggambarkan laju aliran kecil melalui sebuah pipa dengan garis tengah kecil. Sedangkan aliran turbulen menggambarkan laju aliran yang besar dengan diameter pipa yang besar. Penggolongan ini berdasarkan bilangan Reynoldnya.(Dogra,1984)
Viskositas menentukan kemudahan suatu molekul bergerak karena adanya gesekan antar lapisan material. Karenanya viskositas menunjukkan tingkat ketahanan suatu cairan untuk mengalir. Semakin besar viskositas maka aliran akan semakin lambat. Besarnya viskositas dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti temperatur, gaya tarik antar molekul dan ukuran serta jumlah molekul terlarut. Fluida, baik zat cair maupun zat gas yang jenisnya berbeda memiliki tingkat kekentalan yang berbeda. Pada zat cair, viskositas disebabkan karena adanya gaya kohesi (gaya tarik menarik antara molekul sejenis). Sedangkan dalam zat gas, viskositas disebabkan oleh tumbukan antara molekul.(Bird,T.1993)
Fluida yang lebih cair biasanya lebih mudah mengalir, contohnya air. Sebaliknya, fluida yang lebih kental lebih sulit mengalir, contohnya minyak goreng, oli, madu dll. Tingkat kekentalan fluida dinyatakan dengan koefisien viskositas (h). Kebalikan dari Koefisien viskositas disebut fluiditas, , yang merupakan ukuran kemudahan mengalir suatu fluida. (Dogra,1984)
Viskositas cairan adalah fungsi dari ukuran dan permukaan molekul, gaya tarik menarik antar molekul dan struktur cairan. Tiap molekul dalam cairan dianggap dalam kedudukan setimbang, maka sebelum sesuatu lapisan melewati lapisan lainnya diperlukan energy tertentu. Sesuai hokum distribusi Maxwell-Boltzmann, jumlah molekul yang memiliki energy yang diperlukan untuk mengalir, dihubungkan oleh factor e-E/RT dan viskositas sebanding dengan e-E/RT. Secara kuantitatif pengaruh suhu terhadap viskositas dinyatakan dengan persamaan empiric. (Dogra,1984)
h = A e-E/RT
A merupakan tetapan yang sangat tergantung pada massa molekul relative dan volume molar cairan dan E adalah energi ambang per mol yang diperlukan untuk proses awal aliran. (Dogra,1984)
Cara menentukan viskositas suatu zat menggunakan alat yang dinamakan viskometer. Ada beberapa tipe viskometer yang biasa digunakan antara lain :
1. Viskometer kapiler / Ostwald
Viskositas dari cairan yang ditentukan dengan mengukur waktu yang dibutuhkan bagi cairan tersebut untuk lewat antara 2 tanda ketika mengalir karena gravitasi melalui viskometer Ostwald. Waktu alir dari cairan yang diuji dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan bagi suatu zat yang viskositasnya sudah diketahui (biasanya air) untuk lewat 2 tanda tersebut. (Soekardjo. 1997)
2. Viskometer Hoppler
Berdasarkan hukum Stokes pada kecepatan bola maksimum, terjadi keseimbangan sehingga gaya gesek = gaya berat – gaya archimides. Prinsip kerjanya adalah menggelindingkan bola ( yang terbuat dari kaca ) melalui tabung gelas yang berisi zat cair yang diselidiki. Kecepatan jatuhnya bola merupakan fungsi dari harga resiprok sampel. (Soekardjo. 1997)
3. Viskometer Cup dan Bob
Prinsip kerjanya sample digeser dalam ruangan antaradinding luar dari bob dan dinding dalam dari cup dimana bob masuk persis ditengah-tengah. Kelemahan viscometer ini adalah terjadinya aliran sumbat yang disebabkan geseran yang tinggi di sepanjangkeliling bagian tube sehingga menyebabkan penurunan konsentrasi. Penurunan konsentras ini menyebabkab bagian tengah zat yang ditekan keluar memadat. Hal ini disebut aliran sumbat. (Soekardjo. 1997)
4.Viskometer Cone dan Plate
Cara pemakaiannya adalah sampel ditempatkan ditengah-tengah papan, kemudian dinaikkan hingga posisi di bawah kerucut. Kerucut digerakkan oleh motor dengan bermacam kecepatan dan sampelnya digeser di dalam ruang semitransparan yang diam dan kemudian kerucut yang berputar. (Soekardjo. 1997)
Viskositas cairan juga dapat ditentukan berdasarkan jatuhnya benda melalui medium zat cair, yaitu berdasarkan hukum Stokes. Dimana benda bulat dengan radius r dan rapat d, yang jatuh karena gaya gravitasi melalui fluida dengan rapat dm/db, akan dipengaruhi oleh gaya gravitasi sebesar :
F1 = 4/3 πr3 ( d-dm ) g
Perbedaan antara viskositas cairan dengan viskositas gas adalah sebagai berikut :
Jenis Perbedaan Viskositas Cairan Viskositas Gas
Gaya gesek Lebih besar untuk mengalir Lebih kecil disbanding viskositas cairan
Koefisien viskositas Lebih besar Lebih kecil
Temperatur Temperatur naik,viskositas turun Temperatur naik,viskositas naik
Tekanan Tekanan naik,viskositas naik Tidak tergantung tekanan
Pengaruh Temperatur Pada Viskositas
Koefisien viskositas berubah-ubah dengan berubahnya temperature, dan hubungannya adlah :
log η = A + B/T ( a )
dimana A dan B adalah konstanta yang tergantung pada cairan. Persamaan di atas dapat ditulis sebagai:
η = A’eksp ( -∆Evis/RT )
(Soekardjo. 1997)
III. ALAT DAN BAHAN
A. Alat-alat yang digunakan
- Viscometer Oswald 1 buah
- Termometer 1 buah
- Piknometer 1 buah
- Beaker glass 1000 ml 1 buah
- Pipet tetes 1 buah
- Beaker glass 250 ml 1 buah
- Stopwatch 1buah
- Timbangan 1 buah
- Timbangan 1 buah

B. Bahan-bahan yang diperlukan
- Aquqdest
- Sirup obat batuk

IV. SKEMA KERJA

Ditimbang piknometer kosong yang kering dan bersih


Isilah piknometer yang kosong tersebut dengan sirup hingga pikno tersebut terisi penuh

Dengan menggunakan Viskometer tentukanlah Viskositas cairan (aquades dan sirup) yang diukur pada temperature 30,40,dan 50 0C


Piknometer yang telah terisi penuh tersebut ditimbang kembali untuk menentukan berat jenis sirup

Hitunglah dengan menggunakan stopwatch

Catatlah waktu yang diperlukan oleh cairan untuk mengalir,lakukan pekerjaan ini berkali-kali (minimal 3 kali) untuk satu kondisi cairan.

ISOTERM ADSORBSI


Tujuan
Menentukan isotherm adsorbsi Freundlich
Teori
Adsorbsi merupakan gejala pengempulan molekul suatu zat pada permukaan zat lain. Sebagai akibat dari pada ketidak jenuhan gaya pada permukaan tersebut. untuk proses dalam larutan zat teradsorbsi tergantung pada beberapa faktor, yaitu :
Jenis absorban (zat yang mengadsorbi)
Jenis absorbat (zat yang diadsorbsi)
Luas permukaan adsorben
Konsentrasi zat terlarut
Temperature
Bagi suatu system adsorbsi tertentu, hubungan antara banyaknya zat yang teradsorbsi persatuan luas atau persatuan berat absorban dengan konsentrasi zat terlarut pada temperature tertentu disebut dengan isotherm adsorbsi ini dinyatakan sebagai :
x/m=K.c^n………………( 1 )
Dalam hal ini
x = jumlah zat yang teradsorbsi (gram)
m = jumlah absorban (gram)
c = konsentrasi zat terlarut dalam larutan
Setelah tercapai kesetimbangan adsorbs K dan n = tetapan
Maka persamaan ( 1 ) menjadi :
log x/m=log K+n log c……………….( 2)
Persamaan ini mengungkapkan bila suatu proses adsorbsi menurut isoterm freundlich, maka dialuan log X lim terhadap log c akan merupakan garis lurus. Dari garis dapat dievaluasi tetapan-tetapan K dan n.
Panas reaksi dapat dinyatakan sebagai perubahan energi produksi dan reaktan pada volume konstan (Δt) atau pada tekanan konstan (ΔH) sebagai contoh :
Reaktan (T)  produk (r)
ΔE = E produk – E reaktan
Pada temperatur konstan dan volume konstan maka :
ΔH = H produk – H reaktan
Pada temperature konstan
Jika ΔE atau ΔH +  reaksi endotermis
Jika ΔH atau ΔH -  reaksi eksotermis
Adsorbsi molekul pada permukaan padatan melibatkan perubahan gerakan molekul gas tersebut dari tiga dimensi menjadi dua dimensi. Jadi dalam hal ini akan terjadi pemurnian entalphi adsorbsi juga disertai dengan penurunan energi bebas.
ΔG = ΔH . TΔS
ΔH adsorbsi juga disertai dengan penurunan energi bebas. ΔH adsorbsi fisik sama dengan nilai ΔH untuk kondensasi.
Adsorbsi gas padat
Absorban padat yang baik ialah yang porosifnya tinggi ………… halus, arang, silikal gel. Permukaan zat ini sangat halus sehingga adsorbsi dapat terjadi pada banyak tempat, namun dengan adsorbs dapat terjadi beberapa faktor yaitu ansorbens, jenis absorbat, luas permukaan absorbens, konsentrasi zat terlarut, temperature, tekanan adsorbsi merupakan proses revesibel.
Jenis adsorbsi ada dua macam :
Adsorbansi fisik atau vander waals
Panas absorban rendah ( h 10000 kal/mol)
Kesetimbangan adsorbasi gas pada charcoal.
Adsorbsi kimia atau aktivasi
Panas adsorbsi tinggi (20.000 – 100.000 kal/mol)
Adsorbsi disini terjadi dengan pembentukan senyawa kimia.
Hingga ikatannya lebih kuat misalnya :
Adsorbsi CO pada Ni
Adsorbsi O2 pada Ag, Au, Pt, C
Adsorbsi H2 pada Ni.
Penggunaan adsorbsi
Adsorbsi oleh zat padat digunakan pada :
Gasmaster (berisi arang halus yang berfungsi menyerap gas yang tidak diinginkan seperti gas racun.
Arang aktif pada tabung dewar
Katalisator pada reaksi gas
Adsorbsi molekul pada permukaan padatan melibatkan perubahan gerakan molekul gas tersebut dari tiga dimensi menjadi dimensi.
Jadi dalam hal ini akan terjadi penurunan padatan melibatkan entalphi adsorbsi juga disertai dengan penurunan energy bebas. Penyerapan zat dalam larutan, mirip dengan penyerapan bersifat selektif yang diserap hanya berlarut atau pelarut dalam dua larutan ada dua zat yang satu akan diserap lebih kuat dari yang lain. Zat tersebut dapat menurunkan tegangan maka antara lebih kuat diserap.
Makin komplek zat terlarut, makin kuat diserap oleh absorban. Makin tinggi temperatur makin kuat diserap oleh absorbans. Makin rendah temperatur, makin kecil daya serap, namun pengaruh temperatur tidak sebesar seperti pada absorbansi gas.
Jumlah zat yang diserap setiap berat absorbans tergantung konsentrasi dari zat terlarut bila absorbans sudah jenuh, konsentrasi tidak lagi berpengaruh.

Alat dan Bahan
Alat yang digunakan :
Cawan porselen
Elemenyer bertutup 250 ml
Elemenyer 150 ml
Pipet volume
Buret
Corong
Bahan yang digunakan :
Larutan aktat 0,5 N atau HCl 0,5 N
Arang
Larutan standar NaOH
Indikator PP
Msds H2SO4 :
Nama Produk : asam asetat
Kode catalog : SLA4784, SLA1438, SLA2101
Sinonim : asam asetat glisial
Rumus kimia : C2H4O2
Bentuk fisik : liquid
Besar molekul : 60.05 gr/mol
Warna : tidak berwarna
Bp : 118.1o C (244.6 o F)
Mp : 16.6o C (61.9o F)
Sifat : korosif, permeator
PH : 2

Msds HCl : asam klorida
Sinonim : asam mariatik, klorida hydrogen, aqua
Berat : 36.46 gr/mol
Rumus kimia : HCl
Bentuk fisik : liquid
Warna : tidak berwarna
Bp : 140-221 oF (60-105 oC)
PH : 2
Sifat : korosif

Msds : NaOH
Nama : natrium oksida
Kode catalog : SLS4090
Sinonim : soda kostile
Bentuk fisik : solid
Berat molekul : 40 gr/mol
Sifat : korosif, ivitasi, permeator
PH : 13.5

















Skema Kerja
Arang diaktifkan dengan memanaskan dalam cawan porselen.


Masukkan masing-masing 1 gr arang kedalam 6 buah elemenyer.


Larutan asam disiapkan dengan konsentrasi 1.5 N, 0.125 N, 0.625 N masing-masing sebanyak 100 ml dan dimasukkan masing-masing larutan kedalam elemenyer yang berisi arang.


Lalu ditutup dan dibiarkan selama 30 menit sambil dikocok selama 1 menit secara teratur selama 10 menit.


Larutan disaring dengan menggunakan kertas saring yang kering


Filtratnya dititrasi yaitu dua larutan dengan konsentrasi tinggi diambil 10 ml. larutan berikut diambil 25 ml dan larutan ketiga dengan konsentrasi rendah diambil masing-masing 50 ml, lalu dititrasi dengan larutan NaOH 0.1 N dengan menggunakan indicator PP